Berbicara tentang Pacitan tidak pernah lepas dari Luar biasanya keindahan alam yang ada disana, juga tidak terlepas dari Tokoh-tokohnya yang menjadi Tokoh Nasional dan dikenal dunia, terlepas dari hal tersebut masih ada hal yang sudah "mendunia" jauh sebelum Indonesia merdeka, yaitu Kebudayaan Pacitan di masa lampau. Secuil sejarah tentang kehidupan manusia purba dengan peninggalannya
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
 
A.    Latar Belakang
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan juga dari tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman batu tua ini bertepatan dengan zaman Neozoikum terutama pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quartair. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu. Zaman ini merupakan zaman yang sangat penting karena terkait dengan munculnya kehidupan baru, yakni munculnya jenis manusia purba. Zaman ini dikatakan zaman batu karena hasil kebudayaan terbuat dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar. Kebudayaan zaman Paleolitikum ini secara umum terbagi menjadi kebudayaan Pacitan.
B.     Rumusan Masalah
·         Apakah yang di maksud dengan budaya  ?
·         Bagaimana perkembangan budaya di Pacitan?
C.    Tujuan
·         Mengetahui tentang arti budaya
·         Mengetahui perkembangan budaya di Pacitan
D.    Manfaat
  •     Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang kebudayaan Pacitan
  •      Dapat menjadi informasi berharga bagi para penulis guna menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat untuk bisa mengetahui pola kehidupan pada kebudayaan Pacitan

 
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Budaya 

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistemagama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.  
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina
 Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan duniamakna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. 
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain

B.     Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan ini berkembang di daerah Pacitan, Jawa Timur. Beberapa alat dari batu ditemukan di daerah ini. Seorang ahli Von Koeningwald dalam penelitiannya pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan dan alat-alat dari batu di Sungai Baksoka dekan Punung. Alat batu itu masih kasar, dan bentuk ujungnya agak runcing, tergantung kegunaanya. Alat batu ini sering disebut dengan kapak genggam atau kapak perimbas. Kapak ini digunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian. Di samping kapar perimbas, di Pacitan juga ditemukan alat bantu yang disebut dengan chooper sebagai alat penetak. Di Pacitan juga ditemukan alat-alat serpih.

Alat – alat pada kebudayaan pacitan adalah sebagai berikut :
  1.  Kapak Genggam
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat itu biasanya disebut chooper (alat penetak / pemotong). Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara digenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai tajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
 
     2.  Kapak Perimbas
                                                                       
Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata. Manusia kebudayaan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus. Alat ini paling banyaj dditemukan di daerah Pacitan, sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut kebudayaan Pacitan.
Alat-alat itu oleh Koeningswald digolongkan sebagai alat-alat “paleolitik”, yang bercorak “Chellean”, yakni suatu tradisi yang berkembang pada tingkat awal paleolitik di Eropa. Pendapat Koeningswald ini kemudian dianggap kurang tepat. Setelah Movius berhasil menyatakan temuan di Punung itu sebagai salah satu corak perkembangan kapak perimbas di Asia Timur. Tradisi kapak perimbas yang ditemukan di Punung itu kemudian dikenal dengan nama “budaya Pacitan”. Budaya itu dikenal  sebagai tingkat perkembangan budaya batu awal di Indonesia.
Kapak perimbas itu tersebar di wilayah Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Flores, dan Timor. Daerah Punung merupakan daerah yang terkaya akan kapak perimbas dan hingga saat ini merupakan tempat penemuan terpenting di Indonesia. Pendapat para ahli condong kepada jenis manusia Pithecanthropus atau keturunan-keturunannya sebagai pencipta budaya Pacitan. Pendapat ini sesuai dengan pendapat tentang umur budaya Pacitan yang diduga dari tingkat akhir Pletosin Tengah atau awal permulaan Plestosin akhir.

 Goa Gong di Punung, Pacitan
Sebuah Bukti Kebesaran Allah SWT